Ilmu
pengetahuan dan teknologi dari tahun ke
tahun mengalami perkembangan yang sangat pesat. Penemuan baru bermunculan
setiap hari. Manusia awalnya hanya menggunakan peralatan sederhana yang terbuat
dari kayu ataupun batu, sekarang telah beralih ke era digital yang mana
semuanya dikendalikan oleh komputer. Manusia tidak pernah mencapai rasa puas
sehingga apa yang diinginkannya tercapai.
Berkembangnya
teknologi terapan tidak bisa lepas dari ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh
ilmuwan-ilmuwan sejak zaman yunani kuno hingga sekarang. Tanpa mereka,kita
tidak bisa menikmati penerangan pada malam hari, tidak bisa berbicara dengan
sanak saudara yang jauh, tidak bisa pergi ke bulan dan masih banyak hal yang
zaman dulu orang mengatakannya mustahil tapi sekarang adalah hal yang biasa
terjadi. Segala bidang telah berkembang, baik bidang pendidikan, kesehatan,
transportasi dan masih banyak lagi.
Salah satu aspek yang terkena efek
perkembangan dunia IT adalah kesehatan. Dewasa ini dunia kesehatan modern telah
memanfaatkan perkembengan teknologi untuk meningkatkan efisiensi serta
efektivitas di dunia kesehatan. Salah satu contoh pengaplikasian dunia IT di
dunia kesehatan adalah penggunaan alat-alat kedokteran yang mempergunakan
aplikasi komputer, salah satunya adalah USG (Ultra sonografi) yang akan di jelaskan lebih lanjut.
USG adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik, yaitu gelombang suara yang
memiliki frekuensi yang tinggi (250 kHz – 2000 kHz) yang kemudian hasilnya
ditampilkan dalam layar monitor. Pada awalnya penemuan alat USG diawali dengan
penemuan gelombang ultrasonik kemudian bertahun-tahun setelah itu, tepatnya
sekira tahun 1920-an, prinsip kerja gelombang ultrasonik mulai diterapkan dalam
bidang kedokteran.
Ultrasonography adalah salah satu dari
produk teknologi medical imaging yang dikenal sampai saat ini. Medical imaging
(MI) adalah suatu teknik yang digunakan untuk mencitrakan bagian dalam organ
atau suatu jaringan sel (tissue) pada tubuh, tanpa membuat sayatan atau luka
(non-invasive). Interaksi antara fenomena fisik tissue dan diikuti dengan
teknik pendetektian hasil interaksi itu sendiri untuk diproses dan
direkonstruksi menjadi suatu citra (image), menjadi dasar bekerjanya peralatan
MI.
Dari sumber lain menyatakan bahwa, Ultrasonografi medis (sonografi) adalah sebuah teknik
diagnostik pencitraan menggunakan suara ultra yang
digunakan untuk mencitrakan organ internal dan otot, ukuran mereka, struktur,
dan luka patologi, membuat teknik ini berguna untuk memeriksa organ. Sonografi
obstetrik biasa digunakan ketika masa kehamilan.
Pilihan
frekuensi menentukan resolusi gambar dan penembusan ke dalam tubuh pasien.
Diagnostik sonografi umumnya beroperasi pada frekuensi dari 2 sampai 13 megahertz.
Sedangkan dalam
fisika istilah "suara ultra" termasuk ke seluruh energi akustik dengan
sebuah frekuensi di atas pendengaran manusia (20.000 Hertz),
penggunaan umumnya dalam penggambaran medis melibatkan sekelompok frekuensi
yang ratusan kali lebih tinggi.
Penggunaan ultrasonik dalam bidang
kedokteran ini pertama kali diaplikasikan untuk kepentingan terapi bukan untuk
mendiagnosis suatu penyakit.
Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah.
Dalam hal ini yang dimanfaatkan adalah kemampuan gelombang ultrasonik dalam menghancurkan sel-sel atau jaringan “berbahaya” ini kemudian secara luas diterapkan pula untuk penyembuhan penyakit-penyakit lainnya. Misalnya, terapi untuk penderita arthritis, haemorrhoids, asma, thyrotoxicosis, ulcus pepticum (tukak lambung), elephanthiasis (kaki gajah), dan bahkan terapi untuk penderita angina pectoris (nyeri dada). Baru pada awal tahun 1940, gelombang ultrasonik dinilai memungkinkan untuk digunakan sebagai alat mendiagnosis suatu penyakit, bukan lagi hanya untuk terapi. Hal tersebut disimpulkan berkat hasil eksperimen Karl Theodore Dussik, seorang dokter ahli saraf dari Universitas Vienna, Austria. Bersama dengan saudaranya, Freiderich, seorang ahli fisika, berhasil menemukan lokasi sebuah tumor otak dan pembuluh darah pada otak besar dengan mengukur transmisi pantulan gelombang ultrasonik melalui tulang tengkorak. Dengan menggunakan transduser (kombinasi alat pengirim dan penerima data), hasil pemindaian masih berupa gambar dua dimensi yang terdiri dari barisan titik-titik berintensitas rendah.
Kemudian George Ludwig, ahli fisika
Amerika, menyempurnakan alat temuan Dussik. Teknologi transduser digital sekira
tahun 1990-an memungkinkan sinyal gelombang ultrasonik yang diterima
menghasilkan tampilan gambar suatu jaringan tubuh dengan lebih jelas. Penemuan
komputer pada pertengahan 1990 jelas sangat membantu teknologi ini.
Gelombang ultrasonik akan melalui proses
sebagai berikut, pertama, gelombang akan diterima transduser. Kemudian
gelombang tersebut diproses sedemikian rupa dalam komputer sehingga bentuk
tampilan gambar akan terlihat pada layar monitor. Transduser yang digunakan
terdiri dari transduser penghasil gambar dua dimensi atau tiga dimensi. Seperti
inilah hingga USG berkembang sedemikian rupa hingga saat ini.
Gelombang ultrasonik adalah gelombang
accustic memiliki daerah frekuensi diatas daerah frekuensi pendengaran
manusia. Gelombang
ultrasonik berupa accustical
yaitu vibrasi mekanik yang terjadi pada gas, cairan dan medium padat. Suara
yang dapat didengar oleh manusia (audiosonik) adalah gelombang suara dengan
frekuensi antara 20–20.000 Hz. Berdasarkan frekuensi gelombang suara dapat
dibedakan dalam beberapa bagian seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1 Daerah Frekuensi Gelombang Suara
Nama
|
Frekuensi
|
Infrasonik
|
<20 Hz
|
Audiosonik
|
20 Hz – 20000 Hz
|
Ultrasonik
|
>20000 Hz
|
Diagnostik
|
1
– 10 MHz
|
Refleksi
Pada ultrasonik, citra yang dihasilkan melalui
berkas suara yang direfleksikan. Berkas gelombang yang dipancarkan tidak
memperbesar apapun pada formasi citra, tapi transmisi harus cukup kuat
menghasilkan gema-gema ditingkat yang
lebih dalam. Prosentase suara yang
direfleksikan di antara muka jaringan tergantung pada impedansi. Impedansi
adalah hasil kali kerapatan dan kecepatan suara dalam materi. Impedansi akustik
merupakan sifat dasar materi atau zat, dalam satuan cgs didefinisikan sebagai
gram/cm2.det.
Z =
dengan Z adalah impedansi akustik, r adalah dentitas, dan c adalah
kecepatan suara pada medium. Berkas
ultrasosik yang dipantulkan ditentukan oleh sudut yang terjadi antara berkas
suara dan permukaan yang merefleksikan. Semakin tinggi sudut yang timbul (lebih dekat tegak lurus) maka semakin kecil
suara yang dipantulkan. Pada ultrasound medik, dimana tranduser yang
sama memancarkan dan menerima ultrasound hampir tidak ada suara yang
direfleksikan akan terdeteksi jika ultrasound membentur permukaan obyek
pada sudut lebih dari 3 dari garis
lurus. Proses refleksi ditunjukan pada gambar 1. Jika berkas suara membentur permukaan medium,
besar koefisien refleksinya yang diberikan:
dengan R adalah
reflektifitas, Z1 adalah impedansi akustik medium 1( ,
Z2 adalah impedansi akustik medium 2 ( , sehingga
persamaan menjadi :
Refraksi
Bila
gelombang suara melewati suatu medium
ke-medium lain frekuensi tetap tetapi panjang gelombang yang berubah dan
arah gelombang yang berbelok hal ini disebut pembiasan. Peristiwa ini oleh
hukum Snellius dinyatakan :
Dendan
v1 adalah kecepatan
gelombang suara pada medium 1, v2 adalah kecepatan
gelombang suara pada medium 2. Proses pemantulan
(refleksi) dan pembiasan (refraksi) ditunjukkan pada
gambar 2, dengan adalah sudut gelombang
suara datang, adalah sudut gelombang suara refleksi, adalah sudut gelombang suara yang refraksi.
Syarat
persamaan tersebut, n2 lebih rapat dari n1 maka , jika n2 lebih renggang
dari n1 maka .
Atenuasi
Atenuasi
adalah pengurangan intensitas berkas ultrasonik karena melalui suatu medium .
Adapun besar dari nilai atenuasi dapat ditulis dengan persamaan :
dengan
Ix adalah intensitas
setelah menembus bahan (Watt/m), I0 adalah intensitas mula-mula (Watt/m), a adalah koefisien absorbsi ( dB/m ), dan x
adalah jarak kedalaman (m). Atenuasi dipengaruhi oleh dua macam faktor yaitu :
a)
Hamburan
Bila suatu energi gelombang ultrasonik
menabrak dimensi-dimensi permukaan yang lebih kecil dari panjang gelombang maka
gelombang datang akan tersebar ke segala arah. Hamburan ini tergantung pada
perubahan impedansi akustik pada sasaran atau partikel, ukuran partikel dari
medium dan panjang gelombang energi datang.
Intensitas gelombang yang terhambur meningkat dengan cepat bersama
frekuensi dan sebanding dengan kuadrat frekuensi, oleh karena itu frekuensi
tinggi terhambur dengan lebih mudah dari pada
frekuensi rendah.
b)
Penyerapan (Absorbsi)
Absorbsi
ultrasonik dalam cairan merupakan hasil dari
gaya pergesekan yang berlawanan dengan gerakan partikel-partikel dalam media.
Energi mekanik yang dipin dah dari suara ultra menjadi panas. Selama mengalami
absorbsi gelombang ultrasonik, intensitas dengan amplitudonya berkurang secara
eksponensial.
Cara kerja USG
adalah memantulkan gelombang suara dan menerima kembali gelombang suara yang
telah dipantulkan setelah terkena suatu obyek. Obyek disini berupa organ tubuh.
Gelombang suara dikeluarkan oleh transducer dengan panjang gelombang
2,5-14 kilohertz, panjang gelombang yang dikeluarkan bervariasi tergantung dari
bentuk transducer. Hasil pemantulan gelombang suara tersebut kemudian
akan diterima kembali oleh transducer dan diproses oleh mesin USG
kemudian ditayangkan dalam monitor. Kinerja USG tergantung dari semua alat-alat
yang ada pada mesin USG yaitu :
a. Transduser
Transduser adalah komponen USG
yang ditempelkan pada bagian tubuh yang akan diperiksa seperti dinding dada
untuk pemeriksaan paru ataudinding
perut untuk pemeriksaan
kehamilan. Di dalam transduser
terdapat kristal yang digunakan untuk menangkap gelombang yang disalurkan oleh
transduser. Kristal ini bernama Piezo Electric, yang ditemukan oleh Piere Curie
dan Jacques pada tahun sekitar 1880; tebalnya sekitar 2,85 mm. Apabila Kristal
piezo electric dialiri tegangan listrik maka lempengan Kristal akan mengalami
vibrasi sehingga timbul frekuensi ultra; begitu pula vibrasi Kristal akan
menimbulkan arus listrik.
Gelombang diterima dalam bentuk akuistik
(gelombang pantul) sehingga fungsi kristal disini adalah untuk mengubah
gelombang tersebut menjadi gelombang elektronik yang dapat dibaca oleh komputer
sehingga dapat diterjemahkan dalam bentuk gambar.
Gambar 3.1 Probe
Tansduser
Transduser Ultrasonik
Transduser adalah
adalah piranti yang dapat mengubah suatu bentuk energi kedalam bentuk energi
lain. Transduser ultrasonik untuk merubah suatu sinyal listrik kedalam energi
suara ultra yang dapat dipancarkan kedalam jaringan, mengubah energi ultrasonik
yang dipantulkan kembali dari jaringan/materi ke dalam sinyal listrik. Pada
sistem elektronik, gelombang ultrasonik dapat dibangkitkan melalui kristal
tipis yang bersifat piezoelektrik terbuat dari bahan alami kuarsa, garam rochelle,
tourmaline atau bahan piezoelektrik buatan, misalnya: Barium Titanate,
Lead Circonate-titanate, Lead Metaniobate. Bahan tersebut bersifat seperti
kapasitor dengan konstanta dielektrik tertentu yang memiliki perbedaan muatan
listrik dalam lapisannya.
Penggunaan gaya perubahan bentuk atau
tegangan pada kristal asimetris akan menciptakan suatu tegangan listrik,
fonemena ini disebut dengan efek piezoelektrik. Ketika transduser piezoelektrik
berfungsi sebagai pemancar (transmitter) akan mengubah energi listrik
menjadi energi mekanis (efek piezoelektrik terbalik), dan bila sebagai penerima
(receiver) maka akan mengubah energi mekanis menjadi energi listrik
(efek piezoelektrik). Untuk membangkitkan gelombang ultrasonik, bahan tersebut
digetarkan oleh rangkaian osilator.
Pola
radiasi yang dipancarkan melalui tranduser yang berada didepan nya tergantung
pada diameter transduser dan panjang gelombangnya sehingga transduser yang sama
dapat memiliki pola radiasi yang berlainan jika medium yang dilalui juga
berlainan. Pola radiasi suatu transduser
ultrasonik merupakan gabungan antara gelombang bidang datar (bergerak hanya ke
satu arah) dan gelombang bola seperti
ditunjukkan gambar 3.
Terlihat
bahwa dari permukaan ransduser sampai jarak tertentu yang disebut medan dekat,
gelombang ultrasonik yang dipancarkan
merupakan gelombang bidang datar. Panjang medan dekat ini dihitung dengan
persamaan:
dengan D adalah
diameter transduser dan adalah panjang gelombang yang dipancarkan.
Intensitas gelombang ultrasonik yang diradiasikan dalam suatu medium akan
mengalami proses atenuasi (pelemahan). Proses ini disebabkan oleh penyebaran
gelombang dan absorbsi (penyerapan) gelombang.
b. Monitor
Monitor
adalah layar yang digunakan untuk menampilkan bentuk gambar dari hasil
pengolahan data komputer.
Monitor yang digunakan pada awal penemuan USG masih berupa layar
tabung besar yang terpisah dari mesin USG. Perkembangan teknologi yang terus
berkembang pesat membawa kemajuan pada teknologi monitor. Kalau pada awal
penemuan memakai layar tabung yang besar kini sudah menggunakan layar kecil dan
tipis. Awal penemuan USG layar monitor masih hitam putih sekarang sudah
berwarna. Layar monitor sekarang juga menjadi satu dengan alat USG sehingga
bentuk USG lebih terlihat kecil.
Gambar
3.2 Monitor USG
c. Mesin USG
Mesin USG
merupakan bagian dari USG berfungsi mengolah data yang diterima dalam bentuk
gelombang dan mengubah gelombang menjadi gambar. Mesin USG merupakan pusat
pengolah data seperti central
processor unit (CPU) pada komputer. Mesin USG sangat mempengaruhi hasil
pencitraan USG. Semakin baik CPU yang dipakai pada mesin akan semakin baik dan
cepat hasil yang ditayangkan di layar monitor USG. Kemajuan teknologi juga
mempengaruhi perkembangan bentuk mesin USG. Awal penemuan mesin USG masih
berbentuk sangat besar dan berat sehingga
sulit untuk dipindah-dipindahkan, sekarang ukuran mesin USG sudah sangat kecil.
APLIKASI USG
Melihat fungsi dan cara kerja USG, dapat
dikatakan bahwa kinerja USG identik dengan scanner secara umum yang membedakan
hanyalah data yang diterima, USG menerima data berupa gelombang sedangkan
scanner menerima data berupa barang
Kamus mendefinisikan USG sebagai energi
yang dihasilkan oleh gelombang suara 20,000 atau lebih getaran per detik. USG
menggunakan gelombang suara yang jauh di atas frekuensi, yang telinga manusia
dapat diartikan. Operasi yang didasarkan pada teknologi dari transduser
memancarkan gelombang suara, yang menembus tubuh manusia tanpa risiko.Memasuki
tubuh, gelombang ini perjumpaan tulang dan berbagai organ dalam. Gelombang
frekuensi tinggi ini kemudian dipantulkan kembali dari organ-organ dan jaringan
membentuk tubuh internal gambar pada layar bagian dari sumber. Sifat refleksi
memungkinkan dokter untuk mengidentifikasi jenis jaringan.
Penemuan USG telah menjadi tengara dalam
sejarah medis. Ini telah terbukti menjadi batu loncatan yang luas terhadap
penelitian medis. USG telah membantu penelitian medis dalam memperoleh suatu
pemahaman fungsi tubuh manusia. Sejarah dari penemuan kembali ke zaman Perang
Dunia II. Studi radar dan sonar itu adalah pendahulu untuk pengembangan
perangkat USG.
Nama dua ilmuwan menonjol dalam huruf
tebal dalam sejarah USG dan pencitraan medis. Yang pertama adalah bahwa dari
Dokter Karl Theodore Dussik dari Austria. Dokter Karl melakukan penelitian
tentang investigasi USG transmisi otak. Berdasarkan temuan-temuannya, ia
menerbitkan makalah pertama ultrasonik medis pada tahun 1942. Nama kedua
adalah, tentu saja, terkenal di dunia. Itu adalah Profesor Ian Donald dari
Skotlandia yang mengembangkan teknologi dan aplikasi praktis untuk USG pada
1950-an. USG pertama kali diuji oleh dia pada tahun 1957 dan setahun kemudian,
fungsinya telah diuji pada wanita hamil.
Aplikasi yang paling luas dari teknik
ini adalah penggunaannya dalam sonografi untuk menghasilkan gambar janin dalam
rahim manusia. USG Kebidanan membantu untuk memeriksa kesehatan anak yang belum
lahir. Ini membantu dalam mengevaluasi usia kehamilan, janin kelangsungan hidup
dan pertumbuhan, lokasi plasenta dan di atas semua memeriksa kelainan fisik
yang besar. USG memiliki berbagai keuntungan lain juga. Jaringan lunak
pencitraan dari banyak bagian tubuh dilakukan dengan USG. Jantung, ginjal, hati
dan kantong empedu scan sangat umum days.Ultrasound ini dapat digunakan untuk
mencari tumor dan menganalisis struktur tulang. Teknik Doppler mesin ini
membantu untuk memvisualisasikan arteri dan vena dan dengan demikian, memonitor
aliran darah dalam setiap organ. Hal ini semakin sering digunakan dalam trauma
dan pertolongan pertama kasus juga.
Kemajuan dalam penelitian ilmiah telah
menyebabkan kemajuan dalam perangkat USG. Prinsip dasar tetap sama, perangkat
medis baru bernama CAVITRON telah dibuat pada tahun 1980. Perangkat ini
memiliki potensi untuk menghancurkan tumor dalam tubuh.
Satu hal yang pasti. Penemuan-penemuan semacam itu
tidak dapat dianggap sebagai prestasi tunggal ketika mereka bermanfaat bagi
kemanusiaan secara keseluruhan.
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteIzin kak menyalin beberapa materinya🙏
ReplyDelete