PANDUAN PENYUSUNAN RPP
PENGANTAR
Pendidikan adalah proses yang
bersifat terencana dan sistematik, karena itu perencanaannya disusun secara lengkap, dengan pengertian dapat
dipahami dan dilakukan oleh orang lain dan tidak menimbulkan penafsiran ganda. Sebagai
illustrasi dapat kita gunakan profesi seorang Insinyur bangunan. Rancang bangun yang disusunnya dapat
dilaksanakan dengan baik oleh beberapa orang tukang bangunan dibantu dengan
beberapa orang buruh bangunan. Mengapa? karena rancang bangun yang disusun
Insinyur tersebut cukup lengkap dan operasional, sehingga seorang tukang yang
tidak memiliki pendidikan teknik bangunan sekalipun dapat memahami dan
melaksanakannya.
Pertanyaannya: apakah rencana pembelajaran yang telah disusun oleh
guru selama ini sudah lengkap dan operasional? Kenyataannya, pada pengamatan
terhadap dokumen RPP pada portofolio sertifikasi guru, umumnya hanya berisi
langkah-langkah yang cenderung tidak operasional dan langkah tersebut cenderung
bersifat kegiatan rutin. Belum tampak adanya spesifikasi langkah-langkah
pembelajaran sesuai karakter mata pelajaran dan perkembangan peserta didik.
Seharusnya RPP tersebut disusun selengkap mungkin dan
sistematis sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru lain. Terutama
ketika guru yang bersangkutan tidak hadir, guru lain dari mata pelajaran
serumpun dapat menggantikan langsung, tanpa harus merasa kebingungan ketika
hendak melaksanakannya.
Pada hakekatnya penyusunan RPP bertujuan merancang
pengalaman belajar siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tidak ada alur
pikir (algoritma) yang spesifik untuk menyusun suatu RPP, karena rancangan
tersebut seharusnya kaya akan inovasi
sesuai dengan spesifikasi materi ajar dan lingkungan belajar siswa (sumber daya
alam dan budaya lokal, kebutuhan masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi). Pengalaman dari penilaian portofolio sertifikasi guru
ditemukan, bahwa pada umumnya RPP guru cenderung bersifat rutinitas dan kering
akan inovasi. Mengapa? diduga dalam
melakukan penyusunan RPP guru tidak melakukan penghayatan terhadap jiwa profesi
pendidik. Keadaan ini dapat dipahami karena, guru terbiasa menerima
borang-borang dalam bentuk format yang mengekang guru untuk berinovasi dan
penyiapan RPP cenderung bersifat formalitas. Bukan menjadi komponen utama untuk
sebagai acuan kegiatan pembelajaran. Sehingga ketika otonomi pendidikan
dilayangkan tak seorang gurupun bisa mempercayainya. Buktinya perilaku menyusun
RPP dan perilaku mengajar guru tidak berubah jauh.
Acuan alur pikir yang dapat digunakan sebagai alternatif
adalah:
1.
Kompetensi apa yang akan
dicapai.
2.
Indikator-indikator yang dapat
menunjukkan hasil belajar dalam bentuk perilaku yang menggambarkan pencapaian
kompetensi dasar.
3.
Tujuan pembelajaran yang
merupakan bentuk perilaku terukur dari setiap indikator.
4.
Materi dan uraian materi yang sesuai
dengan kebutuhan belajar siswa agar ianya dapat mencapai tujuan pembelajaran.
5.
Metode-metode yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
6.
Langkah-langkah penerapan
metode-metode yang dipilih dalam satu kemasan pengalaman belajar.
7.
Sumber dan media belajar yang
terkait dengan aktivitas pengalaman belajar siswa.
8.
Penilaian yang sesuai untuk
mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
Secara umum, ciri-ciri Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang baik adalah sebagai berikut:
1.
Memuat aktivitas proses
belajar mengajar yang akan dilaksanakan oleh guru yang akan menjadi pengalaman
belajar bagi siswa.
2.
Langkah-langkah pembelajaran
disusun secara sistematis agar tujuan pembelajaran dapat dicapai.
3.
Langkah-langkah pembelajaran
disusun serinci mungkin, sehingga apabila RPP digunakan oleh guru lain
(misalnya, ketiga guru mata pelajaran tidak hadir), mudah dipahami dan tidak
menimbulkan penafsiran ganda.
Petunjuk Pengisian Format RPP
A. Identitas
Tuliskan identitas RPP terdiri dari: Nama sekolah, Mata Pelajaran, Kelas/Semester, Standar
Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan Alokasi Waktu (lihat format RPP pada lampiran).
Catatan:
- RPP disusun untuk satu
Kompetensi Dasar.
- Standar Kompetensi,
Kompetensi Dasar, dan Indikator dikutip
dari silabus yang disusun dan telah diberlakukan dalam suatu satuan
pendidikan (SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK).
Menjadi perhatian: Standar kompetensi – kompetensi dasar – indikator
adalah suatu alur pikir yang saling terkait tidak dapat dipisahkan.
Indikator adalah perilaku (bukti terukur) yang dapat
memberikan gambaran bahwa siswa telah mencapai kompetensi dasar.
Kompetensi Dasar adalah sejumlah kompetensi yang memberikan
gambaran bahwa siswa telah mencapai standar kompetensi.
- Indikator merupakan:
§ Penanda pencapaian kompetensi dasar yang ditandai
oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
§ Dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta
didik, satuan pendidikan, dan potensi
daerah.
§ Rumusannya menggunakan kerja operasional yang
terukur dan/atau dapat diobservasi.
§ Digunakan sebagai dasar untuk menyusun alat
penilaian.
§ Disusun dengan kalimat operasional (dapat diukur)
berisi komponen ABCD (Audience =
Siswa, Behavior = Perilaku, Competency = Kompetensi dan Degree = peringkat/ukuran).
- Alokasi waktu
diperhitungkan untuk pencapaian satu kompetensi dasar, dinyatakan dalam
jam pelajaran dan banyaknya pertemuan (contoh: 2 x 40 menit). Karena itu,
waktu untuk mencapai suatu kompetensi dasar dapat diperhitungkan
dalam satu atau beberapa kali
pertemuan bergantung pada karakteristik kompetensi dasarnya.
B. Tujuan Pembelajaran
§ Tuliskan output (hasil langsung) dari satu paket
pengalaman belajar yang dikemas oleh guru, karena itu penetapan tujuan
pembelajaran dapat mengacu pada pengalaman belajar siswa.
Misalnya:
Pengalaman belajar: Mengumpulkan informasi tentang penyakit tekanan
darah tinggi dan stroke dari berbagai sumber (SMP/MTs).
Tujuan Pembelajaran: Siswa dapat melaporkan hasil pengumpulan
informasi tentang penyakit tekanan darah tinggi dan stroke.
Contoh lain:
Pengalaman belajar: Mendapat informasi tentang sistem peredaran darah
pada manusia dan mengkomunikasikan kepada sesama siswa di kelas.
Tujuan pembelajaran, boleh salah satu di antara atau keseluruhan tujuan
pembelajaran berikut:
1.
Siswa dapat menjawab
pertanyaan guru berikut:
a.
Organ apa saja yang termasuk
ke dalam alat-alat peredaran darah.
b.
Sebutkan bagian-bagian
jantung.
c.
Deskripsikan mekanisme
peredaran darah pada manusia.
2.
Siswa dapat merespon dengan
baik pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman sekelasnya.
3.
Siswa dapat mengulang kembali
informasi tentang peredaran darah yang telah disampaikan oleh guru.
§ Bila pembelajaran dilakukan lebih dari 1 (satu)
pertemuan, ada baiknya tujuan pembelajaran juga dibedakan menurut waktu
pertemuan, sehingga target-target produk tiap pembelajaran jelas kelihatan.
C. Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran
adalah materi yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran dan indikator. Materi dikutip dari materi
pokok yang ada dalam silabus. Materi pokok tersebut kemudian dikembangkan
menjadi beberapa uraian materi. Untuk memudahkan penetapan uraian materi dapat
diacu dari indikator.
Contoh:
Indikator: siswa dapat menyebutkan ciri-ciri kehidupan
(SMA/MA)
Materi pembelajaran:
Ciri-Ciri Kehidupan:
Nutrisi,
bergerak, bereproduksi, transportasi, regulasi, iritabilitas, bernapas, dan
ekskresi.
Contoh lain:
Indikator: Menyebutkan jenis-jenis makanan hewan (IPA Kelas
IV SD)
Tujuan Pembelajaran: Menyebutkan jenis-jenis makanan hewan meliputi
hewan darat dan hewan air.
Materi pembelajaran:
Jenis-jenis
makanan hewan:
§
Jenis-jenis makanan hewan hidup di darat
§
Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di air
D. Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan benar-benar sebagai metode, tetapi
dapat pula diartikan sebagai model atau pendekatan pembelajaran, bergantung
pada karakteristik pendekatan dan/atau strategi yang dipilih.
Karena itu pada bagian ini cantumkan pendekatan
pembelajaran dan metode-metode yang diintegrasikan dalam satu pengalaman
belajar siswa:
1.
Pendekatan pembelajaran yang
digunakan, misalnya: pendekatan proses, kontekstual, pembelajaran langsung,
pemecahan masalah, dan sebagainya.
2.
Metode-metode yang digunakan,
misalnya: ceramah, inquiri, observasi, tanya jawab, dan seterusnya.
E. Langkah-langkah Pembelajaran
1.
Untuk mencapai suatu
kompetensi dasar harus dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan.
Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat unsur kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
Langkah-langkah standar yang harus dipenuhi pada setiap
unsur kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.
Kegiatan pendahuluan
§ Orientasi: memusat perhatian siswa terhadap materi yang akan
dibelajarkan. Dapat dilakukan dengan menunjukkan benda yang menarik, memberikan
illustrasi, membaca berita di surat kabar dan sebagainya.
Contoh:
”Anak-anak sekalian, perhatikan apa yang saya
pegang. Karim, silahkan kamu menyebutkan
apa yang saya pegang”.
Penyebutan nama siswa dalam RPP akan sangat membantu
guru dalam melakukan pengendalian siswa yang dilibatkan dalam pembelajaran.
§ Apersepsi: memberikan persepsi awal kepada siswa
tentang materi yang akan diajarkan.
Contoh:
Siswa mengamati gambar (gunting koran) tentang
bangunan/benda-benda yang rusak akibat gempa bumi (gambar tidak harus seragam).
Tahap ini juga dapat digunakan untuk mengetahui
pengetahuan prasyarat yang harus dimiliki siswa, dapat digali dengan melakukan
pretest.
§ Motivasi: Guru memberikan gambaran manfaat
mempelajari gempa bumi, bidang-bidang pekerjaan berkaitan dengan gempa bumi,
dsb.
§ Pemberian Acuan: biasanya berkaitan dengan kajian ilmu
yang akan dipelajari. Acuan dapat berupa penjelasan materi pokok dan uraian
materi pelajaran secara garis besar.
§ Pembagian kelompok
belajar dan penjelasan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar (sesuai dengan rencana langkah-langkah
pembelajaran).
b. Kegiatan inti
Berisi langkah-langkah sistematis yang
dilalui siswa untuk dapat menkonstruksi ilmu sesuai dengan skemata (frame work)
masing-masing. Langkah-langkah tersebut disusun sedemikian rupa agar siswa
dapat menunjukkan perubahan perilaku sebagaimana dituangkan pada tujuan
pembelajaran dan indikator.
Untuk memudahkan, sebaiknya kegiatan
inti dilengkapi dengan Lembaran Kerja Siswa (LKS).
Catatan: LKS yang ada pada buku LKS
yang diperdagangkan belum tentu sesuai dengan rencana yang disusun oleh guru.
c. Kegiatan penutup
§ Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman/simpulan.
§ Guru memeriksa hasil belajar siswa.
Dapat dengan memberikan tes tertulis atau tes lisan atau meminta siswa untuk
mengulang kembali simpulan yang telah disusun atau dalam bentuk tanya jawab
dengan mengambil ± 25% siswa sebagai sampelnya.
§ Memberikan arahan tindak lanjut pembelajaran,
dapat berupa kegiatan di luar kelas, di rumah atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.
2.
Langkah-langkah pembelajaran dimungkinkan
disusun dalam bentuk seluruh rangkaian kegiatan, sesuai dengan karakteristik
model pembelajaran yang dipilih, menggunakan urutan sintaks sesuai dengan modelnya. Oleh karena itu, kegiatan
pendahuluan/pembuka, kegiatan inti, dan kegiatan penutup tidak harus ada dalam
setiap pertemuan.
Contoh:
Pada suatu pembelajaran digunakan model ”Pembelajaran
Langsung”. Langkah-langkah pembelajaran disusun sesuai dengan sintaks pembelajaran
langsung sebagai berikut:
FASE-FASE
|
PERILAKU GURU
|
Fase 1
Menyampaikan tujuan dan
mempersiapkan siswa
|
§ Menjelaskan tujuan
pembelajaran/indikator, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya
pelajaran, mempersiapkan siswa untuk belajar
|
Fase 2
Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan
|
§ Mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau
menyajikan informasi tahap demi tahap.
|
Fase 3
Membimbing pelatihan
|
§ Merencanakan
dan memberi bimbingan pelatihan awal.
|
Fase 4
Mengecek pemahaman dan memberikan
umpan balik
|
§ Mengecek
apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan.
|
Fase 5
Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan
|
§ Mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan,
dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dalam
kehidupan sehari - hari
|
F. Sumber Belajar
Pemilihan sumber
belajar mengacu pada perumusan yang ada dalam silabus yang dikembangkan oleh
satuan pendidikan. Sumber belajar
mencakup sumber rujukan, lingkungan, media, narasumber (tenaga ahli, seperti
bidang, lurah, polisi, dsb), alat, dan bahan. Sumber belajar dituliskan secara
lebih operasional. Misalnya, sumber
belajar dalam silabus dituliskan buku referens, dalam RPP harus dicantumkan
judul buku teks tersebut, pengarang, dan halaman yang diacu.
G. Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk
instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk mengumpulkan data. Dalam sajiannya
dapat dituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau vertikal. Apabila
penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan
tugas rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
Contoh:
Soal : Tuliskan 3 akibat tidak memiliki rasa
tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari
Pedoman
Penskoran:
No.
|
Kunci/Kriteria Jawaban
|
Skor
|
1.
|
Sering mendapat masalah
|
1
|
2.
|
Pekerjaan terbengkalai
|
1
|
3.
|
Diremehkan orang lain
|
1
|
Skor maksimum
|
3
|
Contoh lain:
1. Di manakah
letak kelenjar pankreas?
2. Tuliskan dan jelaskan enzim yangdihasilkan pankreas!
3. Di manakah
enzim-enzim itu aktif?
Pedoman
Penskoran:
No.
|
Kunci/Kriteria Jawaban
|
Skor
|
1.
|
Pankreas terletak di rongga perut ........
|
1
|
2.
|
Enzim
yang dihasilkan pankreas:
|
|
§
Tripsin untuk mengubah protein menjadi peptida
dan asam-asam amino
|
2
|
|
§
Amilase untuk mencerna tepung menjadi maltosa
dan disakarida lain
|
2
|
|
§
Lipase untuk mencerna lemak menjadi asam lemak
dan gliserol
|
2
|
|
§
Bikarbonat untuk menetralisir HCl yang masuk ke
usus dari lambung
|
2
|
|
3.
|
Enzim-enzim
itu aktif di usus halus
|
1
|
Skor
maksimum
|
10
|
Perlu disadari oleh guru,
bahwa:
1. RPP yang benar akan berdampak
pada penulisan materi ajar dan LKS sendiri oleh guru. Sebab materi ajar pada
Buku Pegangan Belajar Siswa dan LKS (yang dijual bebas) belum tentu sesuai
dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh guru.
2. Karena RPP disusun sendiri oleh
guru, maka akan timbul dorongan pada diri guru untuk menyiapkan fasilitas
pembelajaran untuk memudahkan siswa untuk belajar.
3. Ide-ide kreatif yang bertujuan
membelajarkan siswa akan berdampak pada peningkatan efektifitas pembelajaran.
4. Ide-ide kreatif tersebut hanya
dapat dihasilkan oleh seorang guru yang ikhlas berusaha mencerdaskan siswanya.
Lampiran1: Format Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Identitas
Nama Sekolah
: ...................................
Mata Pelajaran
:
...................................
Kelas/Semester
:
...................................
Standar Kompetensi :
...................................
Kompetensi Dasar : ...................................
Indikator : ...................................
Alokasi Waktu
: ..... x 40 menit (…
pertemuan)
B. Tujuan Pembelajaran
C. Materi Pembelajaran
D. Metode Pembelajaran
E. Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
§ Kegiatan Awal
§ Kegiatan Inti
§ Kegiatan Penutup
Pertemuan 2
§ Kegiatan Awal
§ Kegiatan Inti
§ Kegiatan Penutup
Pertemuan 3
dst
F. Sumber
Belajar
G. Penilaian
Mengetahui: Guru
Mata Pelajaran,
Kepala Sekolah...................,
.............................................. ..................................................
NIP. NIP.
Berikut
ini dilampirkan beberapa contoh RPP yang masih bersifat umum, masih membutuhkan
rincian kegiatan pembelajaran yang spesifik sesuai dengan kebutuhan belajar
siswa di masing-masing sekolah/daerah.
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
A. Identitas
Mata Pelajaran : Pengetahuan Alam
Kelas/semester : IV/1
Pertemuan ke : 1
Alokasi Waktu : 2 jam pelajaran
Standar Kompetensi : 3. Menggolongkan hewan berdasarkan jenis makanannya
Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasijenis makanan hewan
Indikator :
- menyebutkan jenis-jenis makanan hewan
-
mengidentifikasi makanan hewan
-
menggolongkan makanan hewan
B. Tujuan
Pembelajaran
1. Menyebutkan jenis-jenis makanan baik hewan
yang hidup di darat dan di air
2. mengidentifikasi jenis makanan hewan yang
ada di sekitarnya atau yang dilihatnya pada multimedia
3. Membandingkan pengalaman langsung dan
melalui audio. Mengamati jenis hewan dan makanannya.
4. Mengidentifikasi bentuk gigi hewan sesuai dengan makanannya
C. Materi Pokok :
Jenis-jenis makanan hewan
1. Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di darat
2. Jenis-jenis makanan hewan yang hidup di air
D. Metode
Pembelajaran
§ informasi
§ pemberian tugas
§ demonstrasi
§ inkuiri
E. Langkah-langkah
Pembelajaran
Kegiatan awal
1.
Mengulang
sepintas materi yang lalu yang berhubungan dengan kebutuhan makanan pada hewan.
2.
Tanya
jawab tentang jenis-jenis makanan yang berasal dari hewan dan tumbuhan.
Kegiatan Inti
1. Siswa mengamati jenis-jenis hewan dan
makanannya dilingkungan sekitar atau mengunjungi kebun binatang
2. Dengan bimbingan guru, siswa menggunakan
audio dan gambar-gambar hewan yang hidup di darat dan diair untuk mengetahui
jenis-jenis makanan hewan
3. Siswa menuliskan hasil pengamatannya pada
lembar kerja
4. Siswa mengidentifikasi jenis makanan hewan
yang ada di sekitar atau yang dilihat di audio
5. Siswa mengelompokkan jenis-jenis makanan
hewan, yaitu jenis makanan dari tumbuhan dan dari hewan
6. Siswa membuat kartu rantai makanan
7. Siswa berdiskusi membahas tentang rantai
makanan
8. Siswa mengelompokkan gigi hewan dan jenis
makanannya.
9. Siswa menuliskan pengamatannya pada lembar
kerja.
10. Siswa mengamati membuat laporan tentang
mengidentifikasi jenis makanan hewan.
11. Siswa menggambar bentuk gigi hewan dan
jenis makanannya
Kegiatan Akhir
1. Siswa mengerjakan latihan soal jenis hewan
dan makanannya
2. Siswa melakukan tanya jawab tentang jenis
hewan dan makanannya
3. Guru memberikan penguatan tentang
jenis-jenis makanan hewan baik hewan yang hidup di darat dan diair.
4. Guru memberikan penilaian
F. Sumber Belajar
· Buku pelajaran
· Buku cerita
· Audio
· Poster
· Karton
· Alat-alat tulis
· gunting
G. Penilaian
· Pengamatan
· Tes lisan
· Tes tertulis
· Penilaian produk
· Penilaian Performance unjuk kerja
Latihan 1
Amati hewan-hewan
di sekitarmu!
Bagaimana hewan
itu memperoleh makanan?
Diskusikan dengan
kelompokmu.
Isilah tabel
berikut ini sesuai dengan pengamatanmu!
No
|
Nama Hewan
|
Jenis makanan
|
1
|
||
2
|
||
3
|
||
4
|
||
5
|
||
6
|
||
7
|
||
8
|
||
9
|
||
10
|
Kesimpulan :
Hewan yang hidup
didarat contohnya ......makanannya......
Hewan yang hidup
di air misalnya ........makanannya.............
Hewan memerlukan
makanan karena .................
Latihan 2
Amati hewan-hewan
di sekitarmu!
Apakah ada hewan
yang hidup didarat
Diskusikan dengan
teman sebangkumu tentang jenis makanan hewan itu.
Tulislah hasil
pengamatanmu pada tabel di bawah ini.
No
|
Nama Hewan
|
Jenis makanan
|
1
|
||
2
|
||
3
|
||
4
|
||
5
|
||
6
|
||
7
|
||
8
|
||
9
|
||
10
|
Hewan yang hidup didarat contohnya ...........................
Hewan yang hidup di darat makanannya ........ .............
Latihan 3
Amati hewan-hewan yang ada di sekitarmu!
Apakah ada hewan yang hidup di air?
Diskusikan dengan temanmu tentang jenis makanan hewan itu!
Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel di bawah ini.
No
|
Nama Hewan
|
Jenis makanan
|
1
|
||
2
|
||
3
|
||
4
|
||
5
|
Hewan yang hidup di air contohnya
...... ......
Makanan hewan yang hidup di air
ialah................................
Latihan 4
- Amati
hewan-hewan yang ada disekitarmu bersama kelompokmu.
- Tiap
kelompok beranggotakan 3-4 orang.
- Diskusikan
bersama kelompokmu tentang asal makanan hewan. yaitu jenis makanan dari hewan
dan jenis makanan dari tumbuhan.
-
Tuliskan
hasil pengamatanmu pada table berikut ini
Hewan yang hidup didarat
|
Hewan yang
hidup di air
|
||||||
No
|
Nama hewan
|
Jenis makanan
|
No
|
Nama hewan
|
Jenis makanan
|
||
Tumbuhan
|
hewan
|
Tumbuhan
|
hewan
|
||||
1
|
|||||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
4
|
|||||||
5
|
Kesimpulan :
Hewan yang makanannya berasal dari tumbuhan ialah......................
Hewan yang makannya berasal dari hewan adalah.........................
Mengetahui: Guru
Mata Pelajaran,
Kepala
Sekolah...................,
.............................................. ..................................................
NIP. NIP.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah :
SMP
Mata Pelajaran :
Bahasa Inggris
Kelas/Semester : I/1
Alokasi waktu : 10 jam
Tujuan : Siswa dapat
berinteraksi secara lisan dalam bahasa Inggris terutama dalam hal perkenalan
diri dan orang lain, sapaan, ucapan terima kasih dan permintaan maaf
SK dan KD
Listening-Speaking
Siswa dapat berinteraksi secara interpersonal sangat
sederhana dengan lingkungan terdekat, terutama dalam
-
Perkenalan
diri/orang lain
-
sapaan
-
ucapan
terima kasih
-
permintaan
maaf
Indikator
-
Siswa
terbiasa menyapa orang lain dengan ungkapan yang benar dalam bahasa Inggris
sesuai dengan waktu dan orang yang diajak bicara.
-
Siswa
dapat menyebutkan anggota keluarga inti dan terdekat, dengan ungkapan seperti
‘This is my father. This one is my mother.
-
Siswa
dapat menyebutkan nama benda-benda yang ada di rumahnya dengan ungkapan
seperti: ‘I have a big bed, my living room is small but nice.’, dengan ucapan
dan tata bahasa yang benar.
Materi Ajar
Tema:
My Family
Sub-Tema:
-
Family
Life
-
Identity
-
Home
Environment
Metode Pembelajaran
Family Life:
Tatap
Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
Mengamati
model interaksi interpersonal yang diperagakan oleh guru atau teman
|
PR: menghafal secara lisan model percakapan pendek
tertulis yang diberikan guru
|
Siswa membiasakan diri untuk menyapa, meminta maaf,
berterimakasih kepada guru dan teman dalam bahasa Inggris setiap kali ada
kesempatan yang tepat, terutama dalam mata pelajaran Bahasa Inggris
|
Identity
Tatap
Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
Mengamati
model cara menyebutkan hubungan keluarga dalam keluarga inti dan keluarga
terdekat
|
PR:
menyebutkan orang-orang dan hubungan keluarga dalam keluarga inti dan
keluarga terdekat: diri sendiri, teman, saudara, dsb.
|
Berlatih
secara terus menerus menyebutkan hubungan keluarga antar orang-orang yang ada
di sekitarnya atau siapa saja yang diketahui.
|
Home Environment
Tatap
Muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
Mengamati
model cara mengucapkan nama-nama benda
|
PR: menghafal
nama benda-benda yang sudah dipelajari sebelumnya dengan ucapan yang benar
|
Dengan
bekerja sama dengan teman-temannya dan bantuan guru, orang tua atau orang
lain di sekitarnya (jika ada), berusaha mendapatkan nama-nama dalam bahasa
Inggris berbagai benda lain yang terdapat di rumahnya dan lingkungan
sekitarnya.
|
Alat dan Sumber Belajar
Family Life
-
Ucapan-ucapan
guru ketika mengajar dengan bahasa Inggris
-
Contoh-contoh
teks fungsional pendek tertulis dari buku teks atau sumber-sumber lain
Identity
-
Gambar
-
Orang-orang dalam keluarga inti dan keluarga dekat siswa
Home Environment
-
Ucapan-ucapan
guru ketika mengajar dengan bahasa Inggris
-
Contoh-contoh
teks fungsional pendek tertulis dari buku teks atau sumber-sumber lain
Penilaian
Aspek yang dinilai
Mendengarkan/Berbicara:
-
Tercapai tujuan (terhibur atau mendapatkan nilai moral
yang disampaikan)
-
Penggunaan
ungkapan
-
Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
-
sikap
Membaca Pemahaman:
-
Mengidentifikasi
hubungan keluarga orang-orang yang ada dalam teks
Membaca nyaring:
-
Pengucapan, intonasi, tata bahasa, kosa kata
-
Sikap
Menulis:
-
Ketepatan
penggunaan sebutan untuk hubungan keluarga sesuai dengan bagan silsilah yang
diberikan.
-
Ejaan,
tanda baca, tulisan tangan
Cara penilaian:
-
Tes
lisan/tertulis
-
Observasi
kelas
-
Penilaian
guru
-
Penilaian
teman
-
Penilaian
diri
-
Portofolio.
Contoh Rubrik Penilaian
Format Penilaian
‘Retelling Story’
(Menggunakan
Skala Penilaian)
Nama Siswa: ________ Kelas: _____
No.
|
Aspek Yang Dinilai
|
Nilai
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1.
|
Content
|
||||
2.
|
Fluency
|
||||
3.
|
Language
|
||||
a. Pronunciation and
intonation
|
|||||
b. Grammar
|
|||||
c. Vocabulary
|
|||||
4.
|
Performance ( eye contact, facial expression, gesture)
|
||||
Jumlah
|
|||||
Skor
Maksimum
|
20
|
Keterangan penilaian:
1 = tidak kompeten
2 = cukup kompeten
3 = kompeten
4 = sangat kompeten
Jika seorang siswa memperoleh skor 20 dapat ditetapkan
”sangat kompeten”. Dan seterusnya sesuai dengan jumlah skor perolehan.
No comments:
Post a Comment